Siapakah Ahli Sunnah Wal Jamaah Itu?
Nabi Muhammad saw dalam salah satu haditsnya bersabda bahwa umat Islam nantinya terpecah dalam berbagai kelompok yang berbeda pendapat sebanyak 73 golongan. Dari seluruh golongan tersebut, yang selamat, tidak di neraka, hanya satu yaitu yang disebut denganAhlus Sunnah wal Jamaah,
Ketika ditanya tentang artinya, beliau menjawab singkat:
مَا اََنَا عَلَيْهِ اْليَوْمَ وَاَصْحَابِيْ
segala sesuatu yang aku lakukan bersama sahabat-sahabatku.
Berdasar hadits tersebut dapat diuraikan pengertian sebagai berikut:
Kata ahlun, ahlu atau ahli, berarti kaum atau golongan.
Kata assunnah artinya tingkah laku, kebiasaan, ucapan, perbuatan atau sikap Nabi saw.
Kata wa atau wal adalah kata sambung, berarti "dan".
Kata aljamaah, semula berarti kelompok. Dalam hal ini pengertiannya sudah mengkhusus menjadi kelompok sahabat Nabi. Istilah sahabat Nabi artinya sudah mengkhusus pula, yaitu mereka yang beriman kepada Nabi dan hidup sezaman atau pernah berjumpa dengan beliau.
Jadi Ahlussunnah wal jamaah ialah golongan yang mengikuti aturan aturan nabi Muhammad dan para sahabat dalam hal menjalani ibadah dan juga perilaku sehari hari.
Namun jika kita melihat fenomena yang ada banyak dari golongan tertentu yang menisbatkan golongan merekalah yang benar atau merekalah yang di maksud nabi yang suatu saat umat islam akan terpecah menjadi 73 semuanya sesat kecuali satu yaitu Ahlussunnah wal jamaah. Yang entah klaim klaim mereka benar benar mengarah pada hadis di atas atau tidak.
Dalam kazanah islam sebagian kita mengetahui bersama bahwa orang orang islam pecah menjadi beberapa golongan, antara lain syiah khawarij mu’tazilah murjiah wahhabi sunni dan lain lain. Golongan ini di latar belakangi oleh cara sudut pandang mereka memahami suatu bentuk nash baik al quran maupun assunnah. Yang pada umumnya golongan sunni lah yang mengarah pada istilah ahli sunnah wal jamaah.
Kami di sini tidak membicarakan sejarah tentang golongan di atas tapi dalam tulisan ini mencoba untuk tidak sepihak atau tidak menyalahkan di antara golongan glongan di atas- bukanya kami berpaham liberal atau relative dalam hal kebenaran-, kami hanya menyalahkan mereka mereka yang tidak sesuai pada alquran maupun hadis meskipun golongan atau orang tersebut dari golongan sunni yang lebih kental di namakan ahlisunnah wal jaamaah.
Jelas sekali jika kita memahami hadis nabi di atas, bahwa ahli sunnah adalah sebentuk golongan yang menjalankan ajaran nabi Muhammad dan para sahabat beliau, tidak ada istilah sunni wahhabi khowarij apalagi syiah, kami sangat yakin jika mereka di cap sebagai golongan yang tidak ahli sunnah wal jamaah mereka pasti marah, karena keniscayaaan jika tidak ahli sunnah akan di cap golongan yang sesat.
Hemat kami wajar jika ada pendapat satu atau dua tiga yang tidak sejalan para pemikiran ulama tertentu yang di ikuti oleh golongan tertentu pula, sebagai contoh golongan tertentu punya tokoh si A sementara ada golongan yang lain punya tokoh si B, pada akhirnya akan meniscayakan setiap golongan akan berpagang teguh pada ajaran tokoh yang mereka idolakan dan mungkin sampai pada taraf menyalahkan, hal ini sangatlah manusiawi dan sebagai fitrah manusia saat berbeda pendapat, karena masing masing punya alas an tertentu dalam ber ijtihad.
Dan jika melihat sejarah lagi adanya para shohabat juga tidak sejalan, sehingga sampai pada taraf peperangan, sebagai contoh perbedaan ali, muawwiyah, dan aisyah sehingga mengakibatkan adanya konflik dalam tubuh islam, yang mana hal ini di latar belakangi adanya perbedaan mereka dalam memahami pesan pesan nabi.
Titik tekan tulisan ini mengerucut pada hal ketidak kesepakatan saya jika suatu golongan saling menyalahkan gologan lain, dalam arti mereka Cuma menilai secara obyektif. Kita sering mendengar kalo syiah sesat,wahabi salah, liberal ngawur dll, tapi tidak mau melihat sisi lain atau mungkin dari segi segi positif, siapa yang tidak membenarkan revolusi kaum syiah atau wahabi di tengah hegemoni barat yang pada saat itu benar benar ingin menguasai dunia dengan teori teri yang sangat bertentangan dengan agama? Atau siapa yang tidak berterima kasih dengan kaum islam yang nuansanya liberal di tangah masyarakat eropa yang sangat kental dengat Negara kafirnya?
Mungkin hal hal ini lah yang membuat agama lain sangat senang melihat ketidak harmonisan di tubuh islam sehingga tau tau kita kecolongan kalau mereka sudah meggerogoti dan mau menghancurkan islam dalam hal aqidah, konsep hidup maupun budaya.
Perbedaan adalah keniscayaan dari kehidupan jika tidak sejalan jangan main pukul, dan jika mereka tidak sejalan degan ajaran nabi, mari kita berpikir sejenak untuk mencoba mencuci otak dan mendoakan mereka dengan harapan mau di jalan yang benar. Mudah kan?
Hemat kami dalam mengartikan adanya ahli sunnah adalah golongan yang menjalani ajaran dari Nabi Muhammad dan para shohabat, terlepas dia syiah sunni dan wahabi apalagi di indonesia sangat kental dengan NU dan muhammadiyah, kalau mereka tidak sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad mereka tidak bisa di katakana ahli sunnah waljamaah.
Tulisan kami sangat ringkas, mestinya masih banyak hal yang musti saya cattat dalam tma ini, namun kesendirian kami menulis, kami hanya menulis sekelumit tentang siapa yang di namakan ahli sunnah itu, untuk lebih lanjut dan detailnya mengenai sejarah dan cikal bakal adanya sebutan ahli sunnah pembaca bisa berdiskusi dengan kami.
Selama suatau pendapat tidak masuk dalam akidah, dalam arti tidak menyimpang dari apa yang telah di ajarkan Rosul konsep keesaan Tuhan, hargai mereka, karena perbedaan dalam masalah furu’ islam memberi ruang gerak yang bebas.
Pesan kami dalam menyikapi suatu masalah, mbok yoho jangan sampai menilai suatu golongan dengan obyektiv dan sebelah mata, karena saya yakin ada satu atau dua hal yang searah dengan al quran dan al hadis, dan jika ada yang tidak sejalan dengan pemikiran kita dan hargai mereka, karna mereka juga pasti punya landasan sendiri.
0 comments:
Post a Comment