RSS
Facebook
Twitter

Tuesday 26 November 2013

Izinkan Aku Pamer Aurat ?

                                               Atas Nama HAM, Izinkan Aku Pamer Aurat…!????????????????????????

Wanita Indonesia identik dengan sifat malu. Mereka malu memakai busana minim dan malu berinteraksi dengan kaum Adam yang bukan mahram. Kaum hawa bersikap sesuai etika ketimuran, yang menjaga sikap terhadap laki-laki, dan memakai pakaian yang sopan menurut agama islam, menjaga dan melakukan tradisi yang di bawa oleh para penyebar agama islam di indonesia, tapi itu dulu, beda dengan sekarang yang sangat jarang sekali perempuan masih mempunyai rasa malu atau memakai pakaian yang telah di ajarkan oleh islam. Ada banyak alasan mereka antara lain soal pakaian merupakan HAM yang tidak boleh di otak atik oleh orang lain ada juga demi gaya hidup dll.

Hari ini, manusia telah mengubah zaman, di mana para wanita dijadikan sebuah boneka. “Atas nama HAM, izinkan saya pamer aurat,” begitulah gambaran yang tepat aspirasi para wanita kebanyakan.

Atas nama kebebasan, wanita Indonesia tidak malu-malu melucuti busana di tempat umum agar disebut modern seperti wanita barat. Melalui dunia hiburan, propaganda barat telah sukses memalingkan muslimah Indonesia berkiblat kepada jurang kehancuran.

Barat berhasil menipu dunia, utamanya Indonesia. Di negara barat dan kroni-kroninya, wanita yang berani –maaf– telanjang di dunia akting merupakan kebanggaan, kategori wanita seperti ini bagi mereka layak menerima penghargaan bergengsi. Ironinya, Indonesia merupakan negara yang latah mengikuti budaya mereka. Budaya yang menjauhkan muslimah dari agamanya.

Kami tidak serta merta menyalahkan Barat sepenuhnya dalam hal ini, tapi yang jelas karena lemahnya iman lah wanita yag asalnya menyandang predikat muslimah berubah menjadi wanita yang.........( mungkin pembaca bisa menebak jawaban titik titiknya), kami gak bisa apa apa apalagi merubahnya, kami hanya cuma bisa berkabung melihat fenomena yang melanda negara indonesia.

“Atas nama HAM, izinkan saya pamer aurat.” Pesan inilah yang membuat undang-undang pornografi dan pornoaksi mandul di negara kita. Walaupun jutaan umat mendukung, tidak akan aspirasi ini menjadi kenyataan. Faktanya dunia hiburan berupa media cetak dan elektronik semakin liar dan berani mengekspos aksi wanita.

Pelecehan terhadap wanita dengan kedok seni, mendorong wanita bangga memamerkan aurat. Aksi seronok yang pantas dilakukan wanita tuna susila, kini telah di lakukan oleh wanita penjaja akting. Generasi muda menjadi korban, ikut-ikutan bertindak seperti wanita penjaja akting, rusaklah negara, akibat tidak mampu mendidik wanita.

Saya juga gak tau siap pengarang atau penggagas utamanya saat wanita membuka aurat merupakan budaya, seni, ataua entah apa namanya, yang saya tau saat wanita membuka aurat secara otimatis dia melangar ajaran agama islam itu saja, gak lebih, entah penilaian saya ini di katakan jadul, kuper, udik dll saya gak peduli.

Islam Memuliakan Wanita

Islam sangat menghargai wanita, menjaga agar martabat wanita terangkat, bukan rendah layaknya sampah, atau menjadi boneka para manusia rakus. Apa artinya sebuah pamor, jika di dalamnya memaksa wanita merusak derajat dan martabatnya di hadapan masyarakat luas. Apa pula artinya ketenaran, jika di dalamnya menyuruh wanita bertindak melanggar norma-norma agama.

Bahagialah para wanita muslimah, ketika anak-anak, dalam lindungan keluarga, ketika beranjak dewasa atau baligh, diperintahkan menutup aurat, sebagai bentuk ketakwaan pada Allah sang Maha Pencipta. Dalam hijab, bukan hanya sekedar menutup aurat, tetapi merupakan cirri khas muslimah yang mudah terdeteksi identitas kemuslimahannya, hal ini sesuai firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

“Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

Jika kita mau befikir sejenak saja, apa sih yang di banggakan saat seseorang menjadi artis? Apa pula yang di dapatkan saat wanita membuka aurat di depan umum? Bisa di katakan hebatkah dia? Ah rasanya naif jika adanya wanita membuka aurat hanya demi mendapatkan kata kata wau dari laki laki atau teman wanita tersebut, lantas kalau sudah di katakan wau dia mendapatkan apa? Apakah demi kata wau dia berani melanggar aturan tuhan?

Akhirnya, mewakili suara hati muslimah, penulis ingin mengatakan, ‘atas nama   HAM, izinkan kami para wanita menutup aurat secara rapat’, atas nama HAM, jangan ganggu para muslimah dengan tuduhan miring yang mengait-ngaitkan dengan julukan teroris. Atas nama HAM, izinkan muslimah mendapatkan kebebasan berpakaian syar’i sesuai aturan syariat.

Dan semoga saja saudara kita yang masih membuka aurat cepat cepat menutup dengan pakian yang lebih feminim agar identitas muslim benar benar ada dan bisa membedakan antara muslim dangan tidak muslim.

0 comments:

Post a Comment